Foto : Rakor Dengan Kacab Se DKI, Kangmas Brigjen TNI (Purn) Widjang Pranjoto Sampaikan Pesan Untuk Pelatih, Sabtu (15/11/2025) pagi.
JAKARTA I shterate.or.id – Kangmas Brigjen TNI (Prun) Widjang Pranjoto Ketua II Bidang Tehnik Pencak Silat, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, menyampaikan akan pentingnya keberadaan para pelatih untuk perkembangan SH Terate di tingkat Cabang, Ranting, Rayon serta secara umum di tengah tengah masyarakat.
Pernyataan ini, di sampaikan Kangmas Brigjen TNI (Purn) Wijang Pranjoto saat rapat Konsolidasi dan temu kadang bersama para Ketua Perwapus dan Ketua Cabang di zona dua di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, pada Sabtu pagi (15/11/2025).

Hadir dalam kegiatan tersebut, selain para Ketua Perwapus dan para Ketua Cabang di wilayah zona dua, secara langsung kegiatan tersebut juga di hadiri Ketua Dewan Pusat, Kangmas H. Issoebijantoro, S.H dan Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat, Kangmas Drs. R. Moerdjoko HW, Sekretaris Umum, Kangmas Ir. Tono Suharyanto serta Ketua Kangmas Sigit Agus Hari Basoeki, SH., M.Si Ketua 1 Koordinator Bidang Organisasi.
Kangmas Brigjen TNI (Purn) Widjang Pranjoto selain menekankan betapa pentingnya pembinaan para pelatih yang berkualitas dan bertanggung jawab, kedepan para pelatih juga akan dibekali dengan surat tugas resmi dari masing-masing Cabang.
“Pelatih pencak ajaran ke depan akan di lengkapi dengan sertifikasi dan surat tugas, dari Cabang maupun Pusat. Dan untuk mendapatkan itu, maka pelatih terlebih dahulu akan mengikuti pelatihan dari tim tehnik Pusat,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, pelatih ke depan diharapkan bisa sesuai dengan tingkatan ke pelatihan masing-masing. “Dan ke depan, kita harapkan pelatih ini tidak melatih dari awal sampai warga. Jadi ada tingkatan – tingkatan, misalnya polos, jambon, hijau, sampai warga bisa di latih pelatih yang berbeda. Jadi tidak satu pelatih melatih dari polos sampai warga,” ungkapnya.
Dan untuk menjaga kualitas, Kangmas Widjang, juga menyampaikan tentang kriteria pelatih pencak ajaran. “ Ya paling tidak pelatih nanti sudah berusia 18 tahun, dan bagi yang belum 18 tahun bisa membantu pelatih. Pelatih tidak boleh se enaknya sendiri, misalnya memukul kepala, berbicara kotor pada siswa,”tandasnya.
- Reporter : KOMINFO-PUSAT/ANG.












