MADIUN I shterate.or.id – Hari ini ada yang berbeda dengan hari hari sebelumnya, sebab hari ini Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia, Rizal Edy Halim, telah dikukuhkan sebagai warga kehormatan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, bertempat di Sun Hotel Kota Madiun, Minggu (17/10/2021).
Hadir dalam kesempatan tersebut, selain Kangmas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Kangmas Rizal Edy Halim yang menjadi warga kehormatan PSHT, juga hadir Bupati Kabupaten Madiun, H. Ahmad Dawami, Walikota Madiun, H. Maidi, Ketua Umum PSHT Pusat Madiun, Kangmas R. Moerdjoko HW dan Ketua Dewan Pusat PSHT, Kangmas H. Issoebiantoro juga dihadiri seluruh pengurus, Cabang PSHT dan juga Forkopimda Kota Madiun dan Forkopimda Kabupaten Madiun.
Selain itu, juga hadir Dewan Pembina PSHT, yakni Muhammad Adnan Yasin, Yusuf Husni dan Edy Wira Bumi, Perwakilan Pusat Jatim, Jateng, DIY dan seluruh Ketua Cabang yang ada di wilayah Jawa Timur.
Dalam sambutanya, Ketua Umum PSHT Pusat Madiun, Kangmas R. Moerdjoko HW menyatakan bahwa keluarga besar PSHT menyambut dengan gembira dan bangga atas berkenanya Kangmas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Kangmas Rizal Edy Halim untuk menjadi warga kehormatan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
“Semoga dengan berkenannya beliau berdua menjadi warga kehormatan ini, kedepannya semoga dapat menjadi motivasi keluarga besar PSHT, agar kehadiran kita dimanapun dan dalam situasi apapun kita dapat diterima oleh masyarakat, sehingga kita mampu memberikan dharma bhakti kita kepada masyarakat, Bangsa dan Negara,” terang Kangmas R. Moerdjoko HW.
Sementara itu, Kangmas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam sambutannya menyampaikan, sebagai Ketua DPD RI adalah representasi perwakilan golongan atau utusan daerah yang mana hal tersebut jelas mewakili keberagaman golongan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, kata Kangmas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti kedepannya yakin bahwa dirinya bisa asah, asih, dan asuh dalam menjaga keharmonisan antara ras, suku, agama dan antar golongan yang ada di NKRI guna menjaga keharmonisan dalam kebhinekaan.
“Penjagaan keharmonisan dalam keberagaman atau kebhinekaan itu sejalan dengan nafas PSHT yang mengajak warganya menjaga, menjalin persaudaraan tanpa sekat suku, agama, ras dan atau golongan,” ungkapnya.
Kangmas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai falsafah ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sejalan dengan tujuan lahirnya negara dan cita-cita pendiri bangsa. Yaitu, mewujudkan Sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia. Hal itu disampaikan Kangmas LaNyalla usai dikukuhkan sebagai warga kehormatan PSHT di Madiun, Jawa Timur, Minggu (17/10/2021).
“Semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia itulah yang kemudian menjadi landasan hikmat setiap warga PSHT yakni untuk mewujudkan Memayu Hayuning Bawono, atau memperindah keindahan dunia, melalui upaya mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera lahir batin. Semangat itu sama persisnya dengan tujuan lahirnya bangsa dan negara ini,” katanya.
Menurut LaNyalla, keberadaan PSHT yang dilahirkan di Madiun pada 1922, tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Apalagi Ki Hajar Hardjo Oetomo pendirinya dikenal sebagai pahlawan perintis kemerdekaan. “Semangat perjuangan dan sifat egaliter di dalam jiwa Ki Hajar Hardjo Oetomo menyebabkan beliau mengajarkan ilmu silat kepada rakyat jelata saat itu. Hingga lahirlah para pendekar perintis perjuangan kemerdekaan bangsa,” jelasnya.
Kangmas LaNyalla mengaku bangga berada di tengah-tengah Warga PSHT, yang memiliki cita-cita luhur yang sama dengan para pendiri bangsa. Walaupun hari ini cita-cita tersebut belum dapat terwujud.”Karena itu kita harus bersatu padu, bekerja keras dan melakukan kontribusi nyata sehingga mampu mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, menuju Indonesia yang berkeadilan sosial,” ujarnya lagi.
Senator asal Jawa Timur itu juga kembali menyampaikan rencana amandemen konstitusi perubahan ke-5. Dimana amandemen menjadi sebuah momentum kesadaran bersama sebagai Negarawan, untuk memikirkan agar Indonesia dapat segera mewujudkan cita-citanya.
“Indonesia harus lebih berdaulat atas apa yang terkandung di dalam bumi, air, udara dan semua kekayaan alamnya. Harus berdaulat atas sektor-sektor strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Mulai dari sektor pangan, kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan lainnya,” papar Mantan Ketua Umum PSSI itu.
Lebih penting lagi, menurutnya, Indonesia harus berdaulat dan mampu menyiapkan diri karena akan memasuki era Dis-rupsi di segala bidang dan adanya perubahan global yang sangat cepat.”Tanpa kedaulatan, kita hanya akan menjadi negara yang diatur dan dikendalikan oleh negara lain. Juga dipaksa tunduk kepada aturan-aturan global yang tidak adil. Yang pada akhirnya, kekayaan negara ini akan dikuasai oleh segelintir orang, baik itu bangsa kita sendiri maupun bangsa asing,” ungkapnya.
Disitulah pentingnya menyatukan pikiran dan kebatinan dalam menyongsong rencana Amandemen Konstitusi perubahan ke-5. Pemahaman itu, ditambahkannya, harus terus disampaikan kepada rakyat, khususnya kelompok-kelompok masyarakat, termasuk warga PSHT sebagai pegiat dan penjaga warisan kebudayaan. “Agar semua kelompok masyarakat paham benar tujuan amandemen, sehingga tidak disederhanakan dengan kalimat; Rakyat lebih butuh Suplemen daripada Amandemen,” tandasnya.(HUM).