Pitutur luhur Kangmas, KRT Tjatur Njoto Hadinagoro, S.Sos, MM
PROBOLINGGO I shterate.or.id – Salah satu pertanda bahwa Jantung Hati kita bersinar, adalah ketika kita ditimpa kemalangan dan kesusahan atau mendapatkan sesuatu tidak sesuai keinginan, maka kita dapat secara ikhlas menerimanya dengan mudah dan lapang dada. Sebaliknya jika warna merah mendominasi, maka Hati kita akan menjadi gelap, di pastikan tingkat emosional kita tinggi.
Saat datang musibah maka kita akan merasa serba tidak nyaman, kita akan mencari – cari kesalahan pihak lain penyebab musibah yang kita alami. Lalu apa yang menyebabkan warna merah lebih mendominasi jantung hati kita dan bukannya sinar putih..?. Salah satunya adalah karena kita senantiasa terbiasa menghimpun energi negatif melalui, prasangka negatif, sikap negatif, kata-kata negatif dan perilaku negatif.
Apa ukuran bahwa kata – kata, sikap dan perilaku kita dianggap negatif..?, Ukurannya sederhana, adakah rasa ‘tidak enak’ dan atau ‘tidak nyaman’ dalam hati kita ketika kita mengatakan atau melakukan hal – hal tertentu..?. Jika jawabannya ‘iya’ maka itulah ‘sumber energi negatif’ yang ada dan sedang aktif dalam Jantung Hati kita. Selanjutnya, apakah kata-kata, sikap dan perilaku kita bertentangan dengan moral umum dan peraturan yang berlaku di lingkungan kita…?. Jika jawabannya ‘iya’ maka itulah sumber energi negatif.
Jika energi negatif yang kita kumpulkan sedikit – demi sedikit melalui prasangka negatif, kata – kata negatif, sikap negatif dan perilaku negatif, maka kehidupan negatif – lah yang akan kita rasakan. Ini otomatis terjadi dan pasti terjadi karena hukum alam sedang bekerja. Karena itulah maka Jantung Hati bersinar hendaknya menjadi salah satu laku dan tujuan orang SH Terate.
Dengan memiliki Jantung Hati bersinar kita akan bisa membaca sinyal – sinyal kehidupan, sebab Ilmu SH tidak lain tidak bukan adalah ilmu tentang kehidupan. Tujuan Warga SH Terate adalah Bersinarnya Jantung Hati kita, karena kedekatan kita dengan Sumber Sinar.
Tanda – tanda Jantung Hati kita bersinar itu antara lain kita tidak merasa ‘was sumelang’ “bahasa Jawa, was was, khawatir”, bahkan sudah tidak merasa perlu lagi berhati – hati.
Pernahkah kita menjadi merasa sangat berani padahal biasanya tidak begitu…?, Kita tidak akan merasa takut lagi terhadap apapun, karena kita yakin Allah SWT, sebagai sumber sinar menyertai langkah kita. Kita merasa Allah SWT bersama kita. Dialah yang akan menjaga diri kita dan akan menentukan bagaimana seharusnya kita.
Kalau kita yakin Allah bersama kita dan yakin dia akan membimbing kita, kenapa kita harus takut dan kenapa kita harus merasa perlu hati – hati. Kalau kita masih merasa perlu hati – hati maka kita sejatinya belum yakin atau masih ragu – ragu terhadap kebenaran yang selalu disuarakan hati nurani kita. Misalnya, kenapa kita takut bertindak padahal kita yakin itu benar..?, Atau kenapa kita mengabaikan suara hati nurani kita…?. Nah dalam hal ini kalau kita melawan bisikan hati nurani, tapi harus yakin ini bisikan nurani, maka kita akan celaka, karena sejatinya suara itu adalah Tuhan yang sedang berkomunikasi dengan kita melalui hati kita yang suci (qolbu).
Hal ini berarti kita tidak bisa membaca sinyal yang dipancarkan oleh sinar jantung-hati kita sendiri. Oleh sebab itu setiap warga SH terate harus selalu berlatih untuk mampu menangkap bisikan atau sinyal-sinyal kebenaran yang dipancarkan oleh sinar putih jantung-hatinya. Jangan salah menangkap sinyal yang sudah bercampur dengan hitung-hitungan rasional pikiran kita.
Jangan sekali-kali melawan kehendak nurani. Ini memang bukan hal yang mudah dilakukan… ya ini adalah hal yang sangat sulit. Semua ini hanya dapat dilakukan oleh Warga SH Terate yang hatinya bersih, suci dan ikhlas. Kita tidak akan pernah mampu menangkap sinyal dari pancaran sinar jantung-hati suci kita, sekalipun kita seorang Warga SH Terate, kalau kita tidak pernah melatihnya.
Fakta-fakta sejarah yang tertulis membuktikan bahwa keberserahan diri secara total kepada kepada Allah SWT Tuhan yang maha kuasa merupakan sumber sinar putih jantung-hati kita dan menjadi suatu kekuatan tak tertandingi, merupakan “doyo batin kang jinurung ing gaib “Pangastuti”.(HUM/ANG).